Bandarlampung-Kebun Agrowisata Universitas Lampung (Unila) yang memiliki luas kurang lebih 800 meter persegi menawarkan berbagai macam buah yang siap dipetik oleh masyarakat atau pengunjung yang berwisata ke kampus Unila.
“Di lahan seluas itu kami menanam buah melon dengan berbagai jenis, labu, timun, pare, oyong dan juga jagung,” kata Waki Rektor II Unila Prof. Dr, dr Asep Sukohar M Kes, di Bandarlampung, Kamis.
Ia mengatakan kebun agrowisata tersebut terbuka untuk masyarakat umum, bahkan wisatawan yang datang dapat memetik secara langsung buah yang sedang panen dan sudah cukup matang.
“Agrowisata Unila juga cocok untuk berswafoto. Untuk pengelolaannya tempat ini dikelola oleh Badan Pengelola Usaha (BPU) Unila,” kata dia.
Terkait masih dalam masa pandemi COVID-19, ia pun menegaskan bahwa agrowisata Unila telah menerapkan protokol kesehatan yang ketat dan akan membatasi pengunjung yang ingin masuk ke kebun itu.
“Karena ini sedang puasa maka kita buka kebun ini dari jam 14.00 WIB hingga 18.00 WIB. Saya rasa juga masyarakat bisa ngabuburit di sini sambil menunggu waktu buka,” katanya.
Direktur Utama BPU Unila, Mustopa Endi, mengatakan di Kebun Agrowisata Unila yang masih menjadi unggulan yakni buah melon yang memiliki empat jenis yakni melon Stella, melon Alina, melon rock, melon golden Jessica.
“Masyarakat dapat berwisata dan memetik melon-melon di sini serta dibawa pulang, namun tetap harus membayar. Jadi nanti setelah dipetik hasilnya akan ditimbang sehingga harga akan menyesuaikan timbangannya,” kata dia.
Dia juga mengatakan untuk masuk dan menikmati kebun Agrowisata Unila ini satu orang akan dikenakan biaya sebesar Rp10.000.
Harga Melon Stella Rp25.000/kg, melon alisa Rp20.000/kg, melon Alina Rp10.000/kg, melon rock melon Rp15.000/kg, melon golden Jessica Rp20.000/kg. Kemudian buah lain seperti labu madu Rp12.000/kg, labu air Rp10.000/kg, timun Rp5.000/kg dan jagung tiga warna Rp10.000 per kilogram. (*/cr8)
sumber : lampung.antaranews.com